MAKALAH PRAKARYA “Menghitung Titik Impas (Break Even Point) Usaha Makanan Internasional
MAKALAH PRAKARYA
“Menghitung Titik Impas (Break Even Point) Usaha
Makanan Internasional (Omurice)”
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena atas hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah kewirausahaan yang berjudul “Penerapan Sistem
Produksi Makanan Internasional berdasarkan Daya Dukung
Daerah” ini tepat pada waktunya.
Semoga makalah kewirausahaan
ini dapat memberikan informasi dan inspirasi kepada pembaca
mengenai karakteristik makanan nasional dan cara pengolahannya
Tak lupa ucapan terima kasih penulis
ucapkan kepada guru Pembina kami, yaitu Bapak Susila selaku guru Prakarya kami
karena telah membimbing dan membina kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan dalam menunjang makalah berikutnya agar lebih baik. Demikianlah kata pengantar ini,
semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
Cover..................................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Titik Impas (Break Even
Point).............................................. 2
B. Strategi Menetapkan Harga Jual
Makanan Internasional......................... 2
C. Menghitung BEP makanan Internasional................................................. 3
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 5
B. Saran.......................................................................................................... 6
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada
hakikatnya para pelaku usaha mendirikan usaha tidak lain adalah untuk memperoleh
keuntungan yang dapat dipergunakan untuk kelangsungan hidup, serta perkembangan
usahanya. Untuk mencapai keuntungan yang diinginkan maka perusahaan harus dapat
meningkatkan volume penjualan sehingga perusahaan mengetahui berapa besarnya
penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Sehingga
diperlukan perhitungan Break Even Point (BEP) untuk mengetahui titik impas
pendapatan perusahaan.
Sebelum
memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan seberapa besar
laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan
biaya produsi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan
tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut
rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa
melupakan laba yang diinginkan.
Hal tersebut dikarenakan
biaya produksi sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula
sebaliknya,sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui
jumlah barang dan jumlah harga yang pada penjualan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah pengertian dari Titik Impas
(Break Even Point) ?
2. Apa sajakah Strategi untuk Menetapkan
Harga Jual Makanan Internasional ?
3. Bagaimanakah cara untuk Menghitung
BEP makanan Internasional ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari
Titik Impas (Break Even Point)
2. Untuk mengetahui Strategi untuk Menetapkan
Harga Jual Makanan Internasional
3. Untuk mengetahui cara untuk Menghitung
BEP makanan Internasional
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Titik Impas (Break Even
Point)
Break
even point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu kegiatan usaha, seorang
wirausahawan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total
biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, seorang wirausahawan terlebih dulu
merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan dan ketika menjalankan usaha
tentunya akan mengeluarkan biaya produksi. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi
sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga
dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga
yang pada penjualan. Dengan analisis titik impas dapat ditetapkan penjualan dengan
harga yang bersaing tanpa melupakan laba yang diinginkan. Selanjutnya, dengan
adanya analisis titik impas tersebut akan sangat membantu wirausahawan dalam
perencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga wirausahawan dapat mengambil
keputusan untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan melakukan
prediksi keuntungan yang diharapkan melalui penentuan harga jual persatuan,
produksi minimal, pendesainan produk, dan lainnya.
Dalam penentuan titik impas perlu diketahui
terlebih dulu hal-hal dibawah ini agar titik impas dapat ditentukan dengan
tepat, yaitu:
a. Tingkat
laba yang ingin dicapai dalam suatu periode.
b. Kapasitas
produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan.
c. Besarnya
biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun
biaya
variabel.
B.
Strategi
Menetapkan Harga Jual Makanan Internasional
Menentukan
harga jual produk yang pas perlu mendapat perhatikan yang serius
dalam memulai usaha makanan
internasional. Jika harga yang ditetapkan terlalu
mahal, keuntungan banyak tapi
konsumen sedikit, demikan pula jika sebaliknya.
Untuk itu, para wirausahawan makanan
internasionalharus jeli dalam menetapkan
harga jual. Perlu strategi yang jitu
dalam menentukan harga jual. Ada beberapa
strategi dalam menentukan harga
sehingga harga yang ditawarkan masuk di akal para
pembeli yaitu :
a.
Menentukan harga jual berdasarkan biaya produksi
Cara ini sangat mudah dan paling
disenangi oleh para wirausahawan makanan
internasional. Caranya hanya dengan
menghitung berapa total biaya yang
dikeluarkan ditambahkan dengan margin
keuntungan yang diinginkan, maka
itulah harga jual produk tersebut.
Untuk harga jual produk makanan internasional kami yakni omurice adalah total
biaya produksi ditambah margin keuntungan yakni sekitar 20%, maka harga jual
produk kami adalah
Rp 25.000 + (Rp 25.000 x 20%) = Rp 30.000,-
b.
Menentukan harga jual berdasarkan kompetisi
Cara kedua ini biasa dipakai oleh
wirausahawan yang baru mau memulai usaha.
Cara ini dilakukan dengan
membandingkan harga jual kompetitor sebelum
memutuskan untuk menetapkan harga
jual produknya. Biasanya harga jual
produk baru lebih murah dari produk
sejenis yang telah ada sebelumnya.
Meski lebih murah, biasanya tetap
mendapat keuntungan. Bedanya, margin
keuntungan yang didapat lebih sedikit
dibanding kompetitor. Dalam strategi ini kami akan menjual produk kami dengan
harga agak sedikit lebih rendah dari pesaing lain tetapi dengan kualitas yang
masih terjamin. Misalkan pedagang lain menjual omurice seharga Rp 30.000 maka
kami akan menjual produk kami dengan harga Rp 25.000 dengan perbedaan harga
yang sedikit tapi akan menarik konsumen karena biasanya konsumen akan lebih
tertarik jika harga lebih murah. Dengan begitu produk kami tidak kalah jika
dijual di pasaran nantinya.
c.
Menentukan harga jual berdasar tujuan khusus
Strategi terakhir, dengan menggunakan
pendekatan tujuan khusus. Yakni,
tujuan apa yang ingin dicapai dari
harga jual tersebut. Apakah sekedar
meningkatkan jumlah penjualan, atau
mendongkrak image produk, atau
karena hal lain. Jadi tujuan yang
ingin dicapai dari harga jual produk kami yakni omurice adalah untuk meningkatkan
ketertarikan konsumen terhadap produk kami dan juga agar meningkat jumlah
penjualan dari produk kami.
C.
Menghitung
BEP makanan Internasional
BEP digunakan untuk mengetahui jangka
waktu pengembalian modal atau
investasi suatu kegiatan usaha atau
sebagai penentu batas pengembalian modal.
Produksi minimal suatu kegiatan usaha
harus menghasilkan atau menjual produknya
agar tidak menderita kerugian. BEP
adalah suatu keadaan dimana usaha tidak
memperoleh laba dan tidak menderita
kerugian.
Analisa BEP merupakan alat analisis
untuk mengetahui batas nilai produksi atau
volume produksi suatu usaha untuk
mencapai nilai impas yang artinya suatu usaha
tersebut tidak mengalami keuntungan
ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak,
jika nilai BEP produksi lebih besar
dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini
dan BEP harga harus lebih rendah
daripada harga yang berlaku saat ini, dimana BEP
produksi dan BEP harga dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Biaya produksi yang kami keluarkan
untuk pembuatan produk makanan internasional yakni omurice adalah sebesar Rp
300.000,-/paket, lalu total produksi menghasilkan
200 bungkus per paket, dan harga
produk makanan internasional dihargai
Rp.25.000 per bungkus maka:
= 12 bungkus
= Rp
1.500/bungkus
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik
atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinyan tidak memperoleh keuntungan
dan tidak menderita kerugian. Tujuan dari analisis break event point yaitu untuk
mengetahui pada volume penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan akan
mencapai laba tertentu.
Analisis
Break Even Point secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan,
bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat
keuntungan yang akan diperoleh pada level penjulalan tertentu.
Analisis
break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break even dapat
dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini dapat dipertahankan apabila
biaya-biaya dan harga jual adalah konstan, karena naik turunnya harga jual dan
biaya akan mempengaruhi titik break even
B. Saran
Tujuan dari
analisis break event point yaitu untuk mengetahui pada volume penjualan atau
produksi berapakah suatu perusahaan akan mencapai laba tertentu. Demikianlah
makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan adanya
makalah ini diharapkan agar masyarakat Indonesia dapat lebih melihat setiap
peluang kecil untuk menghasilkan omset yang tidak terduga. Diharapkan agar
pembaca bisa ikut menggali potensi wirausaha masing-masing untuk membantu
melancarkan pertumbuhan dan perkembangan negara Indonesia khususnya di bidang
ekonomi.
DAFTAR
PUSTAKA
Comments
Post a Comment
kuy di comment